naxigeba.org – Rekrut 5.000 karyawan traformasi yang dilakukan pasca pandemi dilakukan oleh perusahaan Duniatex Group, baru dalam dua tahun terakhir. Total karyawan kini mencapai 18.000 orang, naik dari 13.000 saat pandemi.
“Baca juga : Usia 30-an Rentan Dampak Gaya Hidup Tak Sehat”
Direktur Yohanes Hendrawan ungkap strategi pemulihan bisnis. Perusahaan fokus pada pembaruan teknologi dan peningkatan produktivitas. Duniatex berkomitmen mendukung kebangkitan industri tekstil nasional.
Pandemi COVID-19 memaksa perusahaan melakukan restrukturisasi. Produksi turun drastis dan pemasaran terganggu. Duniatex terpaksa mengurangi karyawan untuk bertahan di masa sulit.
Inisiatif pemulihan mencakup:
✓ Modernisasi mesin produksi
✓ Ekspansi lini produk baru
✓ Peningkatan kapasitas pabrik
✓ Rekrutmen massal tenaga kerja
✓ Optimalisasi rantai pasokan
Duniatex kini jadi pabrik pemintalan terbesar di Indonesia. Perusahaan mengoperasikan lebih dari 2 juta spindel. Tiga teknik pemintalan digunakan: ring spun, vortex, dan open end.
Produk benang Duniatex sangat beragam:
- Cotton Combed/Carded
- Viscose (Rayon)
- Polyester & campuran
- Tencel & Recycled
- CSY (Core Spun Yarn)
Pasar ekspor menjadi fokus utama perusahaan. Standar produksi mengacu kebutuhan global. Kain-kain dipasarkan ke berbagai industri di dalam dan luar negeri.
Dukungan pemerintah dan stakeholder kunci pemulihan. Yohanes apresiasi peran semua pihak selama masa sulit. Perusahaan optimis bisa terus tumbuh dan berkontribusi bagi ekonomi.
Target Duniatex ke depan:
“Baca juga : Kenapa Program KB Pria Masih Jarang? Ini Penjelasan Dokter”
- Pertahankan posisi market leader
- Tingkatkan penggunaan produk lokal
- Kembangkan inovasi berkelanjutan
- Perluas pasar ekspor
- Ciptakan lebih banyak lapangan kerja