naxigeba.org – swasembada pangan indonesia akan mengadopsi sistem pertanian canggih negeri kincir angin Belanda. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memimpin delegasi Indonesia dalam kunjungan kerja ke Belanda untuk mempelajari teknologi pertanian modern mereka.
“Baca juga : Tips Ampuh Bersihkan Lantai Dapur Lengket dan Berminyak”
“Presiden memerintahkan kami mempelajari bagaimana Belanda menjadi eksportir pertanian terbesar kedua dunia,” ujar Sudaryono dalam konferensi pers di Jakarta. Delegasi terdiri dari perwakilan Kementan, KKP, IPB, Unhas, Unpad, dan Agrinas.
Tim Indonesia khususnya tertarik pada tiga teknologi utama:
- Sistem rumah kaca pintar berbasis AI
- Pertanian vertikal skala besar
- Integrasi data pertanian digital
Belanda mengintegrasikan data BMKG, kondisi tanah, dan faktor lain melalui AI untuk memberikan rekomendasi tanam presisi. “Petani Belanda tahu persis kapan menanam, di mana, dan nutrisi yang dibutuhkan,” jelas Sudaryono.
Indonesia berencana mengadaptasi sistem ini dengan modifikasi sesuai kondisi lokal. “Kita untung memiliki iklim stabil sehingga tidak perlu sistem rumah kaca semahal Belanda,” tambahnya.
Delegasi juga mempelajari teknologi:
- Desalinasi air laut untuk air minum
- Budidaya ikan nila di air payau
- Sistem irigasi presisi
Sudaryono mengungkapkan Presiden Prabowo sangat mendukung program desalinasi, terutama dalam rangka HUT ke-80 RI. Kementan melalui Pusdatin sedang membangun sistem data pertanian berbasis AI sebagai fondasi transformasi ini.
Namun Indonesia tidak akan menerapkan otomatisasi penuh seperti di Eropa. “Kita perlu menjaga penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian,” tegas Sudaryono.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah akan:
- Membangun pusat penelitian pertanian modern
- Merekrut ahli Indonesia di Belanda
- Mengembangkan pilot project teknologi terpilih
Sebelumnya, pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan China untuk pengembangan teknologi padi. Proyek percontohan rencananya akan dimulai di Kalimantan Tengah seluas 100-200 ribu hektare dengan dukungan teknologi China.
“Baca juga : Nunuk & Ninik, Anak Harimau Sumatera Lahir di Sanctuary”
“Kami akan menindaklanjuti semua pembelajaran dari Belanda poin demi poin. Kunjungan ini harus berdampak nyata bagi pertanian Indonesia,” pungkas Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah.