naxigeba.org – Dipalak Kadin Cilegon dan ormas lokal seorang pria berseragam Kadin meminta alokasi proyek Rp5 triliun tanpa lelang. Sebuah video viral menunjukkan pertemuan kontraktor Chengda Engineering dengan mereka.
“Harus jelas porsinya, Rp5 triliun untuk Kadin, tanpa lelang. Bagi!” ujar pria tersebut dengan nada tinggi. Perwakilan Chengda menanggapi mereka harus membuktikan kemampuan teknis terlebih dahulu.
“Baca juga : Kapan Waktu Terbaik Minum Air Kelapa? Ini Manfaatnya”
Proyek Strategis Nasional CA-EDC
Pemerintah memasukkan proyek pabrik kimia chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) dalam daftar Proyek Strategis Nasional 2025-2029. Presiden Prabowo Subianto menandatangani Perpres No.12/2025 tentang proyek ini pada 10 Februari 2025.
PT Chandra Asri Alkali (CAA) sebagai pelaksana akan membangun pabrik dengan investasi Rp15 triliun. Fasilitas ini akan memproduksi 400.000 ton kaustik soda dan 500.000 ton EDC per tahun untuk industri baterai kendaraan listrik dan konstruksi.
Respons Kadin Pusat
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengambil langkah tegas menanggapi insiden ini. Ia membentuk tim verifikasi dan akan memberikan sanksi jika ada penyalahgunaan nama Kadin.
“Kadin menolak segala bentuk tekanan non-prosedural yang mengganggu investasi,” tegas Anindya melalui Instagram resminya. Organisasi ini juga akan menyusun SOP keterlibatan Kadin dalam proyek strategis.
Dampak pada Iklim Investasi
Kasus dipalak Kadin ini berpotensi mempengaruhi kepercayaan investor asing terhadap iklim usaha di Indonesia. Proyek bernilai besar seperti CA-EDC membutuhkan kepastian hukum dan transparansi pengelolaan.
“Baca juga : Anak Cerdas Turunan dari Ayah atau Ibu? Ini Kata Ahli”
Pemerintah perlu memastikan proyek strategis berjalan sesuai rencana tanpa gangguan praktik tidak sehat. Pembangunan pabrik kimia ini penting untuk mendukung industri hilir baterai kendaraan listrik nasional.