naxigeba.org – Mendag targetkan pasar produk halal Australia senilai US$8,13 miliar (Rp131 triliun). Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan potensi ini belum tergarap maksimal, dengan ekspor produk halal Indonesia ke Australia baru mencapai US$634,5 juta pada 2025.
“Baca juga : Pajak Online Akan Dikenakan untuk Pedagang Shopee-Tokopedia”
Strategi Perluasan Pasar
Kemendag bekerja sama dengan Global Australia Halal Certification (GAHC) untuk mempermudah sertifikasi halal dan akses pasar. Budi menekankan, produk halal bukan hanya untuk Muslim Australia (3,2% populasi), melainkan juga konsumen umum yang menganggap halal sebagai gaya hidup sehat.
“Diaspora Indonesia di Australia akan didorong menjadi importir untuk memperlancar distribusi,” ujar Budi dalam penandatanganan kerja sama di Jakarta (26/6).
Dukungan untuk UMKM
GAHC berkomitmen memberikan 1.000 sertifikasi halal gratis kepada UMKM Indonesia. Asroni, Presiden Direktur GAHC, menyatakan pendampingan teknis akan diberikan agar produk lokal memenuhi standar global.
Kemendag Bidik Pasar Halal Australia Rp131 Triliun, Gandeng Diaspora untuk Ekspansi
Kinerja Ekspor Produk Halal
Menurut Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi, ekspor produk halal Indonesia ke Australia tumbuh 8,06% per tahun dalam 5 tahun terakhir. Kategori unggulan meliputi:
- Makanan (US$41,9 miliar)
- Fashion (US$8,28 miliar)
- Farmasi (US$730 juta)
- Kosmetik (US$430 juta)
Pada kuartal I-2025, nilai ekspor mencapai US$156,81 juta, naik 13,5% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
“Baca juga : Penyebab Tubuh Sering Lelah Tanpa Alasan yang Jarang Disadari”
Optimistis kolaborasi dengan GAHC dan diaspora Mendag targetkan membuka peluang ekspor lebih besar. “UMKM bisa jadi duta halal Indonesia di pasar global,” pungkas Asroni.