naxigeba.org – Rencana ganti LPG dengan jaringan gas bumi (jargas), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan pengecekan pasokan energi di Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Baca juga : Review Lenovo IdeaPad Slim 5: Performa & Daya Tahan Baterai”
menjelang Lebaran. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Rumah Susun (Rusun) Grudo yang telah menggunakan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga.
Dalam kunjungannya, Bahlil tidak ragu untuk menggoreng telur menggunakan jargas. Ia menjelaskan bahwa penggunaan jargas adalah salah satu langkah pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG (Liquefied Petroleum Gas). “Program jargas ini akan dimassifkan untuk mengurangi impor LPG. Selain jargas, kita juga memiliki program substitusi LPG ke Dimethyl Ether (DME),” ujar Bahlil.
Menurut Bahlil, meskipun pemanfaatan jargas di Indonesia masih tergolong rendah, penggunaannya lebih hemat hingga 40% dibandingkan LPG. Saat ini, jargas sudah tersebar di 86 kota/kabupaten, tetapi di Jawa Timur, baru sekitar 6% dari potensi pasar yang memanfaatkannya.
Data dari Neraca Gas Indonesia 2022-2030 menunjukkan bahwa pasokan gas bumi nasional rata-rata mencapai 15.087 mmscfd, sementara kebutuhan hanya sekitar 11.615 mmscfd. Dengan surplus gas tersebut, potensi penggunaan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga masih sangat besar.
Proyek ini diperkirakan akan memberikan sambungan jargas kepada 300 ribu rumah tangga di sepanjang pipa Cisem dan 600 ribu di wilayah Dusem. Pemerintah menargetkan hingga 5,5 juta sambungan jargas pada 2030.
“Baca juga : Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Kini Dirawat di ICU”
Hingga 2024, telah terpasang mencapai 703 ribu melalui pendanaan APBN dan 240 ribu sambungan dari sumber non-APBN.