naxigeba.org – Bos Danantara menghadapi tantangan untuk menciptaan lapangan kerja sebagai prioritas utama. Data terkini menunjukkan lonjakan PHK di Indonesia mencapai 26.455 kasus (Kemnaker) hingga Mei 2025, sementara Apindo mencatat 73.992 kasus per Maret 2025.
“Baca juga : Tabungan Terkuras Karena Kebiasaan Sepele Ini”
Strategi Danantara Hadapi PHK Massal
- Investasi Sektor Strategis
Danantara mengalokasikan dana untuk:
- Proyek infrastruktur nasional
- Pengembangan industri hilir
- Kolaborasi BUMN-swasta
- Optimalisasi 50 BUMN & 889 Anak Perusahaan
Rosan Roeslani, CEO Danantara, menjelaskan langkah konkret:
✔ Konsolidasi aset BUMN
✔ Efisiensi operasional
✔ Kemitraan dengan investor global - Penyerapan Tenaga Kerja
Program prioritas mencakup:
- Pelatihan keterampilan baru
- Penyediaan lapangan kerja berkualitas
- Penyesuaian dengan kebutuhan industri 4.0
Target Pembangunan Jangka Panjang
Danantara menargetkan:
✓ Menciptakan 2 juta lapangan kerja/tahun
✓ Menjawab tantangan bonus demografi
✓ Meningkatkan investasi asing langsung
Peluang Investasi Global
Rosan membuka peluang kemitraan di:
- Energi terbarukan
- Ekonomi digital
- Industri manufaktur
“Kami yakin kolaborasi internasional akan mempercepat pemulihan ekonomi,” tegas Rosan dalam konferensi pers (12/6/2025).
Respons Terhadap Data PHK
Perbedaan angka Kemnaker dan Apindo terjadi karena:
- Metode penghitungan berbeda
- BPJS Ketengakerjaan mencatat seluruh sektor
- Kemnaker hanya melaporkan kasus terdaftar
Langkah Mendesak
Pemerintah dan Danantara akan:
- Memperkuat program pelatihan vokasi
- Mempermudah perizinan usaha baru
- Memberikan insentif bagi perusahaan penyerap tenaga kerja
“Baca juga : Menambah Berat Badan Dengan Makanan Sehat Cepat dan Alami”
Krisis PHK ini menjadi ujian besar bagi kemampuan Indonesia menjaga stabilitas ketenagakerjaan di tengah transformasi ekonomi global.