Ekonomi

Mentan Amran Luncurkan Operasi Khusus Stabilkan Harga Beras

naxigeba.org – Mentan Amran Sulaiman mengumumkan tindakan tegas terhadap praktik manipulasi harga beras yang marak terjadi. Operasi pasar akan dilakukan secara intensif selama dua minggu ke depan bersama Bapanas, Kejagung, dan Polri.

“Baca juga : Mendag Targetkan Ekspor Produk Halal RI ke Australia Rp131 T”

Temuan Pelanggaran Sistemik
Hasil investigasi Kementan di 10 provinsi mengungkapkan:

  • 95,12% beras medium melebihi HET
  • 80% dari 212 merek beras tidak memenuhi standar
  • Praktek repacking beras SPHP menjadi premium

“Kami tak akan toleransi permainan yang membebani 284 juta rakyat Indonesia,” tegas Amran dalam konferensi pers (26/6/2025).

Strategi Penertiban
Operasi akan menyasar:

  1. Pasar tradisional hingga supermarket
  2. Pelaku repacking ilegal
  3. Merek tidak terdaftar

“Peringatan 14 hari ini adalah kesempatan terakhir,” tambahnya.

Operasi Pasar Senyap: Langkah Konkret dan Tantangan ke Depan

Dampak dan Proyeksi
Kebijakan ini diharapkan mampu:

  • Menurunkan harga beras medium 15-20%
  • Memulihkan stabilitas pasokan panen raya
  • Menghemat belanja rumah tangga miskin Rp 200.000/bulan

Data BPS menunjukkan inflasi beras masih menyumbang 0,3% ke inflasi nasional Mei 2025. Operasi ini menjadi ujian bagi koordinasi lintas lembaga dalam pengendalian pangan strategis.

Kementerian Pertanian memperkuat operasi dengan melibatkan whistleblower system bagi pedagang yang melaporkan praktik curang. Mekanisme ini diharapkan meningkatkan pengawasan partisipatif di lapangan. Sejauh ini, 15 gudang beras ilegal telah diamankan di Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Badan Pangan Nasional mengonfirmasi, stok beras nasional hingga Juli 2025 mencapai 3,2 juta ton—cukup untuk 5 bulan ke depan. Namun, distribusi tidak merata menjadi masalah utama. Pemerintah melalui Mentan Amran Sulaiman akan optimalisasi logistik melalui Bulog dan koperasi tani.

“Baca juga : Kaspersky Indonesia Raih Kinerja Gemilang di 2024”

Respons Pelaku Pasar
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menyatakan kesiapan mendukung operasi ini. “Kami akan audit internal seluruh anggota,” kata Ketua APRINDO, Budi Satria. Sementara Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional mengeluhkan ketidakjelasan HET di tingkat produsen.

Analisis Ekonomi
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira, memprediksi kebijakan ini bisa tekan inflasi 0,5% jika konsisten. Namun, ia mengingatkan perlunya reformasi struktural di hilir rantai pasok beras untuk solusi jangka panjang.

beniss

Share
Published by
beniss

Recent Posts

Mendag Targetkan Ekspor Produk Halal RI ke Australia Rp131 T

naxigeba.org - Mendag targetkan pasar produk halal Australia senilai US$8,13 miliar (Rp131 triliun). Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan…

2 days ago

Pajak Online Akan Dikenakan untuk Pedagang Shopee-Tokopedia

naxigeba.org - Pajak online 0,5% dari penjual UMKM rencananya akan di berlakukan pemerintah kepada platform…

3 days ago

Danantara Salurkan Pinjaman Rp6,6 T untuk Garuda Indonesia

naxigeba.org - Danantara salurkan dana tahap awal sebesar Rp6,6 triliun atau setara US$405 juta sebagai…

4 days ago

PLN IP Catat Laba Rp13,1 Triliun, Rekor Tertinggi Sejarah

naxigeba.org - PLN IP mencatatkan pencapaian keuangan tertinggi dalam sejarah perusahaan pada 2024. Perusahaan anak…

5 days ago

Bos Danantara Fokus Buka Lapangan Kerja untuk Rakyat

naxigeba.org - Bos Danantara menghadapi tantangan untuk menciptaan lapangan kerja sebagai prioritas utama. Data terkini…

6 days ago

Rosan Ungkap Alasan Investasi Danantara Gunakan Euro

naxigeba.org - Rosan ungkap alasan Danantara memilih euro sebagai mata uang transaksi dengan Russian Direct…

7 days ago