naxigeba.org – Pemilik kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana di konfirmasi oleh PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) terkait viralnya di media sosial karena diduga mengangkut bijih nikel dari Raja Ampat dan dikaitkan dengan tokoh tertentu.
“Baca juga : BPKH Limited Salurkan Uang Konsumsi ke Jemaah Haji”
Sekretaris Perusahaan IMC Pelita Logistik, Desi Femilinda Safitri, menegaskan kapal tersebut hanya menyediakan jasa transportasi laut. Perusahaan tidak terlibat dalam aktivitas pertambangan, termasuk di Raja Ampat.
“Kami hanya menyewakan kapal untuk kebutuhan logistik klien. Nama kapal berasal dari pertimbangan internal dan tidak merujuk pada tokoh publik,” jelas Desi dalam keterangan resmi.
Desi menambahkan, foto kapal yang beredar merupakan dokumentasi lama. Saat ini, kedua kapal beroperasi di Kalimantan Timur dan tidak terkait dengan pengangkutan nikel di Raja Ampat.
Polemik Tambang Nikel Raja Ampat
Pemerintah sebelumnya membekukan izin empat perusahaan tambang di Raja Ampat karena pelanggaran lingkungan. Kementerian ESDM hanya mempertahankan izin PT Gag Nikel, anak usaha PT Antam.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan PT Gag Nikel tidak mengganggu kawasan wisata. Lokasi tambang berjarak 30-40 km dari Pulau Piaynemo, ikon Raja Ampat.
“Presiden memutuskan mencabut izin empat perusahaan yang melanggar aturan lingkungan,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan.
Keempat perusahaan tersebut adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Nurham. Kementerian Lingkungan Hidup menemukan bukti pelanggaran dalam operasional mereka.
“Baca juga : Kemensos Lelang Rolls-Royce, Harga Awal Rp 1,7 M”
IMC Pelita Logistik kembali menegaskan tidak ada kaitan antara kapal mereka dengan aktivitas tambang di Raja Ampat. Perusahaan berfokus pada jasa logistik laut sesuai regulasi yang berlaku.