naxigeba.org – Harga Emas Spot Turun pada Rabu (19/2) setelah aksi profit-taking dari investor yang mengambil keuntungan setelah rekor tertinggi sebelumnya. Selain itu, pasar juga mencermati perkembangan perundingan damai antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia terkait konflik di Ukraina.
Harga Emas Melemah, Investor Lakukan Profit Taking
Mengutip laporan Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$2.928,52 per ons troi pada pukul 03:38 GMT. Penurunan ini hanya US$14 dari rekor tertinggi sebelumnya yang mencapai US$2.942,70. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga melemah 0,1% menjadi US$2.945,90 per ons troi.
“Baca juga : Netanyahu Ancam Hamas Jika Sandera Tak Dibebaskan”
Menurut Ajay Kedia, Direktur Kedia Commodities di Mumbai, aksi jual emas terjadi karena investor mengambil keuntungan setelah kenaikan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Ia juga mencatat bahwa perundingan damai AS-Rusia berpengaruh terhadap pergerakan harga emas.
“Jika ada kemajuan dalam kesepakatan damai, harga emas bisa mengalami tekanan lebih lanjut,” ujar Kedia. Ia menambahkan bahwa level resistance emas berada di US$2.970, sementara support-nya di kisaran US$2.890.
Dampak Perundingan Damai AS-Rusia terhadap Emas
Pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengadakan lebih banyak perundingan dengan Rusia guna mencari solusi damai bagi konflik Ukraina. Walaupun perundingan ini tidak melibatkan Kyiv atau perwakilan Uni Eropa, perkembangan ini tetap menjadi perhatian investor emas.
Selama ini, emas dikenal sebagai aset safe haven yang dicari investor saat terjadi ketidakpastian ekonomi atau geopolitik. Menurut analis ANZ, kebijakan Trump yang tidak terduga dapat menciptakan ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan emas sebagai bentuk lindung nilai.
Namun, jika perundingan damai memberikan hasil positif, risiko geopolitik akan menurun dan bisa menekan harga emas lebih jauh.
Fokus Pasar: Kebijakan The Fed dan Data Ekonomi AS
Selain perkembangan geopolitik, investor kini menantikan risalah pertemuan Januari The Federal Reserve (The Fed) yang akan dirilis hari ini. Data ini akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang kebijakan suku bunga AS pada 2025.
Jika The Fed mengisyaratkan kebijakan moneter yang lebih ketat, dolar AS bisa menguat, sehingga emas berpotensi turun lebih dalam. Namun, jika bank sentral tetap dovish atau menunda kenaikan suku bunga, harga emas bisa kembali stabil.
Logam Mulia Lainnya Ikut Melemah
Tidak hanya emas, logam mulia lainnya juga mengalami penurunan harga pada sesi perdagangan terbaru:
- Perak turun 0,9% menjadi US$32,57 per ons troi
- Platinum melemah 1,3% menjadi US$974,32 per ons troi
- Paladium turun 1,3% menjadi US$974,56 per ons troi
Penurunan ini mencerminkan bahwa aksi profit-taking tidak hanya terjadi pada emas tetapi juga pada komoditas logam mulia lainnya.
Kesimpulan
“Baca juga : Robert Kiyosaki Ungkap 3 Aset yang Wajib Dimiliki Orang Pintar”
Harga emas mengalami penurunan karena aksi profit-taking setelah mencatat rekor tertinggi sebelumnya. Selain itu, perkembangan perundingan damai AS-Rusia juga menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas.
Investor kini menantikan kebijakan The Fed dan dampaknya terhadap suku bunga serta nilai tukar dolar AS. Jika ketidakpastian ekonomi masih tinggi, emas tetap menjadi pilihan utama sebagai aset lindung nilai. Namun, jika ada kemajuan dalam perundingan damai atau kebijakan moneter lebih ketat, harga emas berpotensi mengalami koreksi lebih lanjut.