Badan Gizi: Desa Butuh 700 Ayam per Minggu untuk Makan Gratis

Badan Gizi: Desa Butuh 700 Ayam per Minggu untuk Makan Gratis

naxigeba.org – Desa butuh 700 ayam per minggu untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG), hal itu diugkapkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan dibangun di berbagai desa.

“Baca juga : Motor Sport Hybrid Yamaha Tersedia di Dialer, Harga Rp27 Jutaan”

Dadan menjelaskan bahwa satu SPPG yang melayani 3.000 penerima manfaat setiap hari membutuhkan 200 kilogram beras dan 350 kilogram ayam. Dengan asumsi 1 kilogram ayam setara dengan satu ekor ayam, SPPG membutuhkan 350 ayam untuk sekali masak. Jika ada dua kali masak dalam seminggu, maka setiap desa membutuhkan sekitar 700 ayam per minggu.

Program makan bergizi gratis ini akan menyasar 82,9 juta penerima manfaat yang merupakan segmen baru dalam perekonomian Indonesia. Dadan menyebutkan bahwa kelompok ini merupakan pasar baru atau “new emerging market” yang belum pernah ada sebelumnya. Program ini diharapkan dapat menciptakan dampak ekonomi yang signifikan di Indonesia.

Dadan juga menambahkan bahwa setiap penerima manfaat diwajibkan mengonsumsi telur setiap hari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperkirakan Indonesia akan membutuhkan 82,9 juta butir telur per hari. Mengingat satu kilogram telur berisi sekitar 16 butir, kebutuhan total telur mencapai 5 juta kilogram atau 5 juta ton per hari.

Segmen baru

Saat ini, Indonesia mengalami surplus produksi pangan, dengan kelebihan 200 ribu ton telur dan 600 ribu ton ayam. Namun, Dadan mencatat bahwa hanya 30 persen penduduk Indonesia yang mampu membeli ayam dan telur, sementara 60 persen anak-anak di Tanah Air masih mengalami kekurangan gizi. Oleh karena itu, BGN berupaya menyerap surplus tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan.

Untuk mendukung distribusi pangan bergizi, pemerintah berencana membangun 30 ribu SPPG di seluruh Indonesia. Saat ini, baru 726 SPPG yang beroperasi dan melayani 2,2 juta orang. Dalam waktu dekat, jumlah tersebut akan bertambah menjadi 1.100 SPPG untuk melayani 3 juta penerima manfaat.

Selain ayam dan telur, SPPG juga membutuhkan 300 kilogram sayuran setiap hari. Untuk memastikan pasokan pangan tetap stabil, Dadan mengajak koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk terlibat. Ia menyarankan agar petani bekerja sama dalam sistem agrikultur terkoordinasi. Hal ini akan memastikan setiap hari tersedia jenis sayuran yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pangan di SPPG.

“Baca juga : Zulhas Borong Pakaian Tanah Abang, Dukung UMKM & Banjir”

Dadan menekankan pentingnya kerja sama antara petani, koperasi, BUMDes, dan pengusaha untuk meningkatkan produktivitas pangan daerah. Dengan kerjasama yang solid, program makan bergizi gratis ini dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.